APFI 2017 Virtual Reality

Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2017 JAKARTA, 10 Maret 2017 – Pewarta Foto Indonesia (PFI) kembali memberikan penghargaan bagi foto-foto terbaik Indonesia dalam acara tahunan bergengsi Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2017. Penyerahan penghargaan yang diselenggarakan malam ini di Galeria Fatahillah, Jakarta, dimana Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara hadir dan berkenan menyampaikan penghargaan Foto terbaik 2017. Sebanyak 5488 karya foto dari 410 pewarta foto, 127 peserta Citizen Jurnalism, serta 37 karya multimedia dari 26 peserta telah dinilai oleh Dewan Juri yang diketuai oleh Oscar Motuloh dan terpilih 15 karya foto jurnalistik terbaik dari delapan kategori, yang terdiri dari kategori single dan kategori foto story, serta 1 karya multimedia terbaik. Tahun ini Pewarta Foto Indonesia kembali memberikan penghargaan khusus yakni foto jurnalistik terbaik 2017 dari seluruh kategori foto yang masuk dan Life ‘Time Achievement’. “Penghargaan bagi foto-foto jurnalistik terbaik ini digelar PFI untuk ketujuh kalinya sejak tahun 2009. Adapun tujuan kami adalah menstimulasi semangat teman-teman pewarta foto untuk terus berjuang menghasilkan karya-karya foto yang mampu ‘berbicara’ – merekam dengan jujur momen-momen yang menjadi bagian dari kehidupan dan metamorfosis perjalanan bangsa ini. Selain penghargaan kepada pewarta foto, kami juga memberikan penghargaan kepada karya foto milik citizen journalism, dengan harapan meningkatkan minat masyarakat untuk berperan aktif mewartakan apa yang dialami dan ditemui sehari-hari melalui lensa kamera, ujar Ketua Pelaksana APFI 2017 Agung Rajasa. Pada penyelenggaraan tahun ini APFI berikan penghargaan bagi delapan foto terbaik dari delapan kategori yang terdiri dari kategori single dan foto story, yakni General News, Daily Life, Environment and Nature, Sport, Spot News, People in News, Photo Essay, Art and Entertainment, dan Citizen Journalism, serta penghargaan kepada karya multimedia terbaik yang merupakan kategori tambahan tahun ini dalam memanfaatkan perkembangan dunia teknologi sekarang. Dua penghargaan khusus, yakni ‘Photo of the Year’ diberikan kepada Jessica Wuysang dengan judul karya “Pemukiman Eks Gafatar Dibakar” dan ‘Life Time Achievement’ diberikan kepada Bedu Saini yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam memajukan dunia foto jurnalistik di Indonesia. Dalam kesempatan ini Ketua Umum PFI Lucky Pransiska menyampaikan bahwa profesi sebagai pewarta foto memiliki peran yang sangat besar dalam mendokumentasi pelawatan dan transfigurasi sebuah bangsa. Oleh karena senyatanya pewarta foto memiliki peran yang tidak mudah karena dibutuhkan kejelian dalam menangkap momen-momen yang mampu menggambarkan perkembangan kehidupan masyarakat. Dengan adanya APFI, kami berharap setidaknya tugas mendokumentasi perjalanan bangsa ini nyata dilakukan dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dewan Juri yang terdiri dari Oscar Motuloh ( Adek Berry, Agus Susanto, Beawiharta, Kemal Jufri, Hariyanto dan Eddy Hasbie, mengkurasi 5488 foto dengan pertimbangan konsep, materi, mutu, kualitas, dan estetika. Ada 31 karya foto yang terpilih dan diabadikan dalam buku Anugerah Pewarta Foto 2017 yang diluncurkan malam ini. Tahun ini ‘Photo of the Year’ diraih oleh Jessica Wuysang dari Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang merekam dua warga saat menyelamatkan bendera Merah Putih dengan latar belakang pemukiman warga eks Gafatar yang dibakar di daerah Kalimantan, karya tersebut mendapat nilai tertinggi dari ketujuh juri karena dinilai mewakili perjalanan sejarah di tahun 2016 yang mengancam rasa persatuan dan kesatuan di Bumi Indonesia. Selain pemberian penghargaan bagi foto-foto terbaik, dan karya multimedia terbaik, acara malam ini juga meluncurkan buku APFI 2017 berisi karya-karya foto yang terpilih.