Kiss Me, Kill Me: Otome Game

■ Sinopsis ■ Bekerja untuk agen pembunuhan kontrak tidak lain adalah pekerjaan kasar sejauh ini, tetapi akhirnya, Anda akan mencapai banyak waktu.Target Anda berikutnya menjanjikan tanda yang mudah, dan kemudian Anda dan adik laki -laki Anda yang sakit akan ditetapkan seumur hidup ... atau begitulah yang Anda pikirkan. Dari saat Anda berbaris, meja mulai berputar,Dan apa yang Anda pikir akan menjadi pekerjaan pembunuhan yang mudah dengan cepat menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan. Ketika seluruh dunia bawah setelah Anda berdua, saatnya untuk melihat apakah musuh musuh Anda bisaBenar -benar menjadi teman Anda, atau mungkin sesuatu yang lebih ... ■ Karakter ■ Leon - The Deadly Assassin Seorang pembunuh yang kejam dengan keterampilan yang tak tertandingi, Leon adalah serigala tunggal, mempercayai Royce yang hanya mempercayai Royce untuk Royce,Intel misinya.Ketika keadaan memaksa Anda berdua bersama, kecurigaan merajalela, tetapi tidak lama sebelum ia menunjukkan sisi yang lebih lembut.Apakah Anda pernah mendapatkan kesempatan untuk bertindak berdasarkan perasaan Anda yang tak terucapkan, atau akankah salah satu dari Anda menarik pelatuknya terlebih dahulu? royce-sosialita yang kaya Royce berasal dari keluarga yang terhubung dengan baik-orang terkenal bahkan di dalamDunia Bawah, banyak yang membuat kekecewaannya.Dia mencari nafkah sebagai broker yang sukses, tetapi dia tidak menemukan kegembiraan dalam pekerjaannya.Ketika Anda mengenalnya, Anda curiga bahwa Royce hanya mengikuti jalan ini dari rasa tugas yang mendalam.Dapatkah Anda membantunya menyadari bahwa ada lebih banyak kehidupan daripada mengirimkan ke harapan? Axel - pasangan Anda dan sahabat Axel telah ada untuk Anda dan saudara Anda selama yang Anda ingat - tidak hanya melakukannyaAnda semua tumbuh bersama, tetapi Anda berdua adalah mitra dalam pekerjaan Anda yang meragukan.Dia menunjukkan bakat alami untuk pekerjaan itu tetapi cenderung menempatkan hidupnya ketika datang ke keselamatan Anda.Mungkinkah nasibmu yang putus asa menjadi dorongan yang dia butuhkan untuk akhirnya meletakkan semua kartunya di atas meja, atau apakah dia ditakdirkan untuk menahannya di dekat dadanya selamanya?