SNAKE AND LADDER BOARD GAME : PLAY LUDO GAME FREE

SNAKE AND LADDER BOARD GAME : PLAY LUDO GAME FREE is an aged Indian board game regarded today as a worldwide classic. It is played between two or more players on a game board having numbered, gridded squares. A number of "ladders" and "snakes" are pictured on the board, each connecting two specific board squares. The object of the game is to navigate one's game piece, according to die rolls, from the start (bottom square) to the finish (top square), helped or hindered by ladders and snakes respectively. The game is a simple race contest based on sheer luck, and is popular with young children.[2] The historic version had root in morality lessons, where a player's progression up the board represented a life journey complicated by virtues (ladders) and vices (snakes). A commercial version with different morality lessons, Chutes and Ladders, The SNAKE AND LADDER BOARD GAME : PLAY LUDO GAME FREE was popular in ancient India by the name Moksha Patam. It was also associated with traditional Hindu philosophy contrasting karma and kama, or destiny and desire. It emphasized destiny, as opposed to games such as pachisi, which focused on life as a mixture of skill and luck. The SNAKE AND LADDER BOARD GAME : PLAY LUDO GAME FREE has also been interpreted and used as a tool for teaching the effects of good deeds versus bad. The board was covered with symbolic images, the top featuring gods, angels, and majestic beings, The number of ladders was less than the number of snakes as a reminder that a path of good is much more difficult to tread than a path of sins. Each player starts with a token on the starting square (usually the "1" grid square in the bottom left corner, or simply, off the board next to the "1" grid square) and takes turns to roll a single die to move the token by the number of squares indicated by the die roll. Tokens follow a fixed route marked on the gameboard which usually follows a survey track from the bottom to the top of the playing area, passing once through every square. If, on completion of a move, a player's token lands on the lower-numbered end of a "ladder", the player moves the token up to the ladder's higher-numbered square. If the player lands on the higher-numbered square of a "snake" (or chute), the token must be moved down to the snake's lower-numbered square. If a player rolls a 6, the player may, after moving, immediately take another turn; otherwise play passes to the next player in turn. The player who is first to bring their token to the last square of the track is the winner. ULAR DAN TANGGA DEWAN PERTANDINGAN: BERMAIN Ludo PERTANDINGAN GRATIS adalah permainan papan India berusia dianggap hari ini sebagai klasik di seluruh dunia. Hal ini dimainkan antara dua atau lebih pemain pada papan permainan setelah nomor, kotak grid. Sejumlah "tangga" dan "ular" yang digambarkan di papan, masing-masing menghubungkan dua kotak papan tertentu. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menavigasi seseorang sepotong permainan, menurut mati gulungan, dari awal (bawah persegi) ke finish (atas persegi), membantu atau terhalang oleh tangga dan ular masing-masing. Permainan ini kontes lomba sederhana berdasarkan keberuntungan, dan sangat populer dengan anak-anak. [2] Versi bersejarah memiliki akar dalam pelajaran moralitas, di mana perkembangan pemain sampai papan mewakili perjalanan hidup rumit oleh kebajikan (tangga) dan keburukan (ular). Sebuah versi komersial dengan pelajaran moral yang berbeda, Chutes dan Jurusan, The ULAR DAN TANGGA DEWAN PERTANDINGAN: BERMAIN Ludo PERTANDINGAN GRATIS populer di India kuno dengan nama Moksha patam. Hal itu juga terkait dengan filosofi Hindu kontras karma tradisional dan kama, atau takdir dan keinginan. Ini menekankan takdir, sebagai lawan game seperti Pachisi, yang berfokus pada kehidupan sebagai campuran keterampilan dan keberuntungan. The ULAR DAN TANGGA DEWAN PERTANDINGAN: BERMAIN Ludo PERTANDINGAN GRATIS juga telah ditafsirkan dan digunakan sebagai alat untuk mengajar efek perbuatan baik versus buruk. Dewan itu ditutupi dengan gambar simbolik, bagian atas menampilkan dewa, malaikat, dan makhluk megah, Jumlah tangga kurang dari jumlah ular sebagai pengingat bahwa jalan yang baik jauh lebih sulit untuk menapak dari jalan dosa. Setiap pemain mulai dengan tanda di alun-alun awal (biasanya "1" kotak persegi di pojok kiri bawah, atau hanya, dari papan sebelah "1" kotak persegi) dan memakan waktu ternyata untuk menggulung satu mati untuk memindahkan Token dengan jumlah kotak yang ditunjukkan oleh roll mati. Token mengikuti rute tetap ditandai pada gameboard yang biasanya mengikuti jalur survei dari bawah ke atas area bermain, melewati sekali melalui setiap persegi. Jika, pada saat penyelesaian bergerak, tanah token pemain di ujung bawah-nomor dari "tangga", pemain bergerak token hingga persegi lebih tinggi bernomor tangga ini. Jika tanah pemain di alun-alun yang lebih tinggi-nomor dari "ular" (atau parasut), token harus pindah ke persegi lebih rendah bernomor ular itu. Jika seorang pemain gulungan 6, pemain dapat, setelah pindah, segera mengambil gilirannya lain; jika tidak memainkan umpan-umpan ke pemain berikutnya pada gilirannya. Pemain yang pertama yang membawa tanda mereka dengan kuadrat terakhir dari trek adalah pemenangnya.